Total Pageviews

Powered by Blogger.

Blog Archive

RSS

The Real Champion





Gimana GP Valencia kemarin? Nyebelin kan kayak doi*eh. Kali ini gue akan berkomentar dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang udah dilontarkan ke gue tentang GP Valencia kemarin. Gue akan menguak semuanya satu persatu dengan sopan tanpa adanya peghinaan. Disini no gossip ya. Gue minta maaf sebelumnya karena baru ini gue nulis,kemarin gue masih mengulik berita,menyaring berita yang benar dan masuk akal. Kali ini gue akan menguak semuanya. Bongkar!!

Yang kita tau Rossi terkena pinalti 4 poin karena insidennya dengan Marc Marquez di GP Australia dan GP Sepang. Dalam aturan MotoGP,pinalti 4 poin berarti rider harus start diposisi paling belakang,yaitu posisi 26. Rossi mengajukan keberatannya karena dia sedang dalam perebutan jura dunia. Rossi mengajukan banding ke FIM namun ditolak. Tanpa menyerah,Rossi mengajukan banding ke CAS lalu ditolak. Rossi mulai meyakinkan diri bahwa dia bisa ngacir dari start paling belakang. Dengan penuh percaya diri dia meyakinkan bahwa dia bisa memperoleh kejuaraan dunia.
Ada kejanggalan yang menurut gue gak adil. Ini mohon maaf gue garis bawahi karena pada dasarnya Rossi sama sekali tidak melakukan manuver-manuver berbahaya seperti yang dilakukan Marquez pada saat di GP Sepang. Why? Marquez yang mengotot seolah-olah dia ingin ngerecokin Rossi punya kecepatan. Serangan manuver Marquez yang berbahaya membuat Rossi memperingatinya agar tetap tenang,sambil mengangkat tangannya Rossi sudah mengingatkan. Tapi Marquez tidak peduli. Dia tetap menyerang Rossi dengan serangan manuvernya. Yang kita tau Marquez adalah pebalap muda yang paling nekat dan berani. Kalau dilihat lagi videonya,Rossi sama sekali tidak menendang Marquez. Sejahat itukah Rossi?enggak. ini balapan. Apapun bisa terjadi. Rossi terpeleset dari footstepnya. Hampir crash malahan. Tapi,kenapa Marquez tidak diberi hukuman juga? Adil kah? Seharusnya pihak RD memperhatikan dengan teliti. Toh teknologi canggih ya kenapa gak bisa cerdas sedikit.
Awal GP Valencia dimulai. Kita lihat starting grid yang berbeda..
1. Jorge Lorenzo
2. Marc Marquez
3. Dani Pedrosa
26. Valentino Rossi

Gue berani menyimpulkan 1 hari sebelum race bahwa dalam 10 lap Rossi sudah tiba di 5 besar. Dan ternyata kesimpulan gue benar. Rossi begitu mudah melewati pebalap urutan buncit dengan sabar dan penuh taktik. Ada juga pebalap yang sengaja melebar dan memperlambat laju motor supaya Rossi bisa lewat dengan mulus. Rossi tidak muda lagi,dia tidak putus asa dan pantang menyerah untuk meraih juara dunia. Amazingnya Rossi dia bisa melewati 22 pebalap dan dari posisi 26 dalam 11 lap dia sudah berada diposisi 4
Kita lihat trio Spanyol (Lorenzo,Marc,Dani) main secara halus,anteng diposisi awal. Marquez tidak menyerang dengan manuvernya yang berbahay kepada Lorenzo. Padahal sebenarnya..Marquez bisa dengan mudah meng-overtake Lorenzo. Tapi ada kejanggalan yang diperlihatkan. Kenapa Marquez tidak mempunyai motivasi untuk menang seperti yang dilakukan di Valencia. Dia membiarkan Lorenzo ngacir gitu aja. Marquez terlihat lemah.

Kita lihat Dani Pedrosa begitu cerdas. Dia kalem di pertengahan lap hanya untuk menjaga ban gak cepat haus. Dia menyerang di 2 lap terakhir. Dia mencoba overtake Marc. DAN ANEHNYA,Marquez dengan sigap dan kuat menahan Pedrosa merebut posisinya. Pada saat ini gue yakin Marc bisa melakukan hal ini pada Lorenzo. Bagaimana mungkin Honda menerima salah satu pembalap nya membantu Yamaha memenangkan balapan? Mengapa Marc tidak pernah mencoba menyalip Lorenzo, tapi mengapa dia menyalip Pedrosa?
Drama apalagi yang kau buat Marc?

Sudah tercium adanya konspirasi Spanyol. Gue mulai menyadari itu. Gue nonton MotoGP udah dari 2008. Kenapa sekarang gue nonton MotoGP bisa se-eneg ini. Think a while.
Pad saat Rossi sudah sampai di posisi 4. Terlihat jarak waktu Rossi dan Pedrosa jauh terpaut 31.11 detik. Gila ini jauh banget. Bayangin. Lu punya jarak 3 detik aja udah bersyukur banget. Apalagi 31.11 detik. Rossi gak bisa menyusul trio Spanyol. Rossi gak bisa menyusul Pedrosa.
Menurut gue,Rossi bisa aja membuat permainan menjadi lebih menarik. Dia sengaja tidak menyusul trio Spanyol dan ingin menunjukkan kepada dunia siapa pecundangnya. Itu. Lorenzo yang dari awal lap memimpin balapan tidak bisa terkalahkan dan tetep anteng  engan posisi 1.
Sekelibat ingatan gue tentang Marc Marquez. Pada tahun 2013 lalu memang sebagian orang bilang Marc is the next Rossi. Gue dengan berani dan penuh percaya diri membantak. Marc can’t to be Rossi. Dan sekarang terbukti. 2 tahun lalu terjawab sudah. Gue percaya diri memegang teguh pendirian bahwa Marc can’t to be a Rossi. Gak percaya? Gue ada pict nya.

“Marquez,you will never be ROSSI!!”
Gue bisa membaca karakter pebalap dengan mudah dan cepat sehingga gue berani menyimpulkan apapun itu. Dan sekarang terbukti. Siapa yang mau mencela lagi?
Walaupun Rossi gagal menjadi juara dunia but Rossi win in our heart. The real MotoGP 2015 World Champhionship is Valentino Rossi. Rossi is the real rider of MotoGP. Dari urutan 26 bisa melesat ke urutan 4. Itu luar biasa. Pebalap mana yang bisa melakukan hal gila Rossi?
Rossi di  GP Valencia mengajarkan kita bahwa kemenangan tidak harus mengangkat piala. Menang bukan berarti  nomor 1. Yang terbaik tidak harus juara.

sambutan yang meriah dan bahagia pada waktu di paddock.  Lin Jarvis "Valentino did an amazing season, he must be congratulate for all he has done. We knew 1 was not gonna be happy today"



Rossi adalah pemenang tak bermahkota. Dia kalah secara terhormat.

Angkat topi untuk sang legenda & mari kita beri tepuk tangan meriah untuk Rossi yang tampil luar biasa. Rossi sangat cerdas dan kompetitif. Rossi bermain bersih dan sportif. #ForzaRossi. Apapun yang terjadi Rossi tetap dihati semua fans :’).


Mengingat Rossi yang sebentar lagi pensiun. Gue beruntung masih bisa menikmati permainannya. Gue masih bisa melihat The Real Rider.


Kembali ke topic awal. Walaupun begitu sang juara duniaMotoGP 2015 adalah Jorge Lorenzo. Kita tetap harus menghormati dia sebagai pemenangnya. Dia dan motornya yang sangat cepat. Lorenzo mempunyai karakter yang sangat kuat,Rossi pun mengakuinya.

Lorenzo membalap dengan mulus dan aman. Tak bisa dipungkiri. Lorenzo lah The World Champhion MotoGP 2015. Kita harus menerimanya.
Dan masalah adanya konspirasi,Lorenzo pun mengakuinya. Jujur aja,Lorenzo adalah pebalap yang paling blak-blakan.
Lorenzo Jujur Ngaku Adanya Konspirasi~
Jorge Lorenzo terang-terangan mengaku kalau prestasi yang diraihnya menjadi juara dunia karena adanya konspirasi sesama pembalap Spanyol. Dengan demikian apa yang dituduhkan Valentino Rossi secara tegas diakui rekan setimnya di Yamaha.
"Mereka tahu apa yang terjadi dalam lomba. Faktanya, mereka orang Spanyol dan membantu saya. Jelas sebenarnya mereka (Marc Marquez dan Dani Pedrosa) bisa menyalip, tapi tidak mereka lakukan," ungkap Lorenzo dalam wawancara dengan Movistar MotoGP, Senin (9/11/2015).
Lorenzo pun yakin kalau Rossi dalam posisi seperti dirinya dan pembalap Italia lain ada di belakangnya pasti akan melakukan hal yang sama. Rossi sendiri yang memulai lomba dari posisi belakang hanya finis di posisi keempat. So,can you look? Lorenzo pun mengakui. Tapi,Marc?
Ya,berakhirnya MotoGP musim 2015 meninggalkan segores luka sekaligus kebahagiaan untuk Jorge Lorenzo. Dia adalah rider paling kuat di MotoGP
Selamat untuk Jorge Lorenzo.

 sujud syukur Lorenzo.
Selamat juga untuk Danny Kent (Moto3) dan Zarco  (Moto2)

Sampai bertemu lagi di tahun 2016. Good bye Bridgestone. Welcome Michelin. And Good Bye Nicky Hayden. Be a good man.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: